Catatan Kecil Untuk Sang Rembulan

Mungkin saat itu matahari merasa, bulan sudah tak membutuhkannya lagi..Karena bulan sibuk dengan bintang-bintang yang mengelilinginya

Nampaknya…matahari sudah tak perlu memberikan pantulan cahayanya lagi pada bulan, Karena bintang disekelilingnya sudah cukup menerangi bulan, memberi cahaya yang dibutuhkan bulan untuk bersinar dengan eloknya…

Maka, mataharipun menjauh…walau dia merasa kehilangan.

Dan pada akhirnya, mataharipun sudah terbiasa tanpa kehadiran bulan.

Walaupun untuk sesekali dia melongok melihat bulan yang semakin elok bersinar.

Tapi…tanpa disadari, nampaknya matahari semakin pongah dengan dunianya sendiri.

Matahari semakin asyik memberikan sinarnya pada mahluk disekelilingnya, tanpa sedikitpun dia melongok bulan kembali,  dia terlena dengan indahnya isi bumi yang telah menyapanya..

Padahal…bulan sudah mulai meridukannya, bulan hampir redup…karena ternyata, bintang-bintang itu tak bisa bertahan lama memberikan sinarnya pada bulan.

Hingga pada akhirnya…bulan pun menagih janjinya pada matahari, karena matahari pernah berjanji untuk tak akan pernah lelah memberikan cahayanya pada bulan…

Mataharipun tersentak, karena ternyata…bulan masih membutuhkannya, bulan merinduinya, dan bulan ingin matahari selalu ada.

Maaf untuk bulan, yang sempat terlupakan karena keangkuhan hati…

Tapi percayalah…mataharipun merindukan saat malam berganti siang dan siang berganti malam, yaitu saat kita bertemu…menyapa dunia…

Banjarbaru, 18 09 2010

(catatan untuk bulan yang sempat terlupakan)

1 thoughts on “Catatan Kecil Untuk Sang Rembulan

Tinggalkan komentar